News

Rencana Pembatasan Jumlah Pemain Naturalisasi

Jakarta, 6 Maret 2023 – Sarasehan Sepak Bola Nasional telah digelar PSSI di Surabaya Sabtu, 4 Maret 2023 menghasilkan sejumlah poin-poin diantaranya yakni; Pembatasan pemain naturalisasi, Penambahan kuota pemain asing, dan Jadwal kompetisi sepakbola nasional tahun 2023/2024. Tentunya hasil poin-poin tersebut di atas masih memiliki banyak catatan untuk dapat diimplementasikan nantinya.

Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA’s Human Rights Policy. Jika naturalisasi dianggap suatu polemik di sepakbola nasional, perlu dicari solusi terbaik dan bukan  malah membatasi jumlahnya dalam setiap tim. Terlebih sebagian dari pemain-pemain tersebut pernah dan bahkan masih menjadi pemain aktif dari tim nasional Indonesia. Sebagian dari mereka memilih menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk tim nasional.

Perlu diperjelas tujuan adanya pembatasan bagi pemain naturalisasi, jika tujuan pembatasan pemain adalah untuk pengembangan pemain lokal, namun hal ini tidak sejalan dengan rencana penambahan kuota pemain asing. Hal serupa juga dengan adanya usulan Salary Cap juga perlu dikaji lebih mendalam dikarenakan FIFA juga mengarahkan untuk setiap federasi memberikan batasan salary minimum. Jika Salary Cap diterapkan menjadi suatu aturan, perlu ditambahkan regulasi menggunakan Minimum Salary agar tidak terjadinya disparitas antar pemain di Indonesia.

Hal lain yang perlu dikaji lebih lanjut juga adalah mengenai jadwal kompetisi. Tujuan untuk memberikan waktu lebih luas bagi kompetisi Liga 2 merupakan suatu program yang baik. Namun jika dilihat dari segi Timeline, akan sangat berbenturan satu dengan yang lain. Seperti Liga 2 tahun 2023/2024 yang direncanakan akan berakhir di bulan Juni 2024, namun kompetisi Liga 1 tahun 2024 akan terselenggara bulan Juli 2024 sebagaimana akan terselenggara pada musim sebelumnya (Juli 2023), ini menandakan pemain yang promosi dari Liga 2 tahun 2023/2024 yang akan bermain di Liga 1 musim 2024/2025 hanya memiliki waktu istirahat 1 (satu) bulan saja.

Terkait hal-hal tersebut, APPI telah mengirimkan surat kepada PSSI untuk dapat dibuatkan suatu audiensi guna membahas hal-hal tersebut. Harapan agar pemain dapat dlibatkan dalam pengambilan keputusan menjadi suatu transformasi bagi sepakbola Indonesia jika ingin meningkatkan kualitas dan standar sepakbola itu sendiri jika berkaca dari sepakbola di negara-negara yang maju.

Untuk pertanyaan dan informasi media lebih lanjut dapat menghubungi 081210104215 atau info.appi@yahoo.co.id

Tentang APPI

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) terbentuk sejak tahun 2008. Visi-Misi dari APPI adalah untuk memberikan proteksi dan edukasi kepada pesepakbola profesional Indonesia serta menjalin solidaritas antar pesepakbola. APPI merupakan anggota kunci dari FIFPRO dimana FIFPRO ialah satu-satu nya Asosiasi Pesepakbola Dunia yang diakui oleh FIFA. Selain sebagai anggota FIFPRO, APPI juga telah terdaftar sebagai organisasi perkumpulan dan telah disahkan dalam bentuk SK Kemenkumham.

www.appi-online.com


PSSI Plan to Limit the Number of Naturalization Player

Jakarta, 6 March 2022 – The National Football meeting was held by PSSI in Surabaya Saturday, 4 March 2023 resulting in a number of points including; Restrictions on naturalized players, additional foreign player quotas, and the schedule for the 2023/2024 national football competition. Of course, the results of the points mentioned above still require several notes to be implemented later.

Restrictions on the number of naturalized players in a club is a violation of Human Rights (HAM), after a person is declared an Indonesian citizen (WNI), he should obtained the same rights as other Indonesian citizens in accordance with the laws and regulations in force in Indonesia. This is not in line with the Universal Declaration of Player Rights and FIFA’s Human Rights Policy. If naturalization is considered a polemic in national football, it is necessary to find the best solution and not limit the number in each team. Moreover, some of these players have been and are even still playing for of the Indonesian national team. Some of them chose to become Indonesian citizens because of the need and demand from the national team.

It is necessary to clarify the purpose of limiting naturalized players, if the purpose of limiting players is for the development of local players, this is not in line with the plan to increase the quota for foreign players. The same thing with the salary cap proposal also needs to be reviewed because FIFA also directs each federation to provide a minimum salary limit. If the Salary Cap is implemented as a rule, it is necessary to add a regulations regarding the Minimum Salary so that there is no disparity between players in Indonesia.

Another thing that needs to be reviewed is the competition schedule plan. The aim of providing more time for the Liga 2 competition is a good program. However, if we see from the perspective of the Timeline, they will clash with one another. Like the 2023/2024 League 2 which is planned to end in June 2024, but the 2024 League 1 competition will be held in July 2024 as it will be held in the previous season (July 2023), this indicates players who are promoted from League 2 in 2023/2024 who will play in League 1 season 2024/2025 will only have 1 (one) month off.

Related to these matters, APPI has sent a letter to PSSI so that an meeting can be held to discuss these matters. The hope that players can be involved in decision making is a transformation for Indonesian football if we want to improve the quality and standards of football itself.

For any media inquiries, please contact 081210104215 or info.appi@yahoo.co.id

About APPI

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) was officially formed in 2008. The vision and mission of APPI are to provide protection and education to Indonesian professional footballers and build solidarity between footballers. APPI is a key member of FIFPRO and FIFPRO is the only World Footballers Association recognized by FIFA. In Indonesia, APPI has also been registered as an association organization and legalized by the Ministry of Law and Human Rights.



NEWS AND UPDATES