APPI Objects PSSI Disciplinary Commission Sanctions Against Yuran Fernandes
Jakarta, 10 Mei 2025 – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (“APPI”) sebagai wadah perwakilan dari seluruh pesepakbola profesional di Indonesia, menolak dan sangat keberatan terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap Yuran Fernandes, Pesepakbola asal Cape Verde dari Klub PSM Makassar.
Jakarta, 10 Mei 2025 – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (“APPI”) as a representative body for all professional footballers in Indonesia strongly objects to the sanctions imposed by the PSSI Disciplinary Commission (Komdis) against Yuran Fernandes, a footballer from Cape Verde from the PSM Makassar Club.
Sebagaimana Surat Keputusan Komite Disiplin No.163 tanggal 9 Mei 2025, Yuran Fernandes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di Indonesia selama 12 (dua belas) bulan. Hukuman tersebut dijatuhkan setelah Yuran mengekspresikan rasa ketidakpuasan yang dialaminya melalui akun Instagram pribadinya terkait dengan kondisi yang dia alami dan rasakan sebagai Pesepakbola profesional yang bermain di kompetisi sepakbola Indonesia.
As stated on the Disciplinary Committee Letter No.163 dated May 9, 2025, Yuran Fernandes was given a sanction of being banned from football activities in Indonesia for 12 (twelve) months. The punishment was imposed after Yuran expressed his dissatisfaction through his personal Instagram account regarding the conditions he experienced and felt as a professional footballer playing in the Indonesian football competition.
Hukuman tersebut sangat tidak layak dan tidak adil buat Yuran karena dia hanya menyampaikan pendapat yang mana hal tersebut diatur dan dilindungi oleh Konstitusi kita sebagaimana diatur dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945. Hukuman Komdis PSSI terhadap Yuran juga sangat berbahaya dan mengancam kebebasan berpendapat Pesepakbola-pesepakbola lainnya.
The sanction is very inappropriate and unfair for Yuran because he was only expressing an opinion which is regulated and protected by our Constitution as stipulated in Article 28E paragraph (3) of the 1945 Constitution. The PSSI Disciplinary Committee’s punishment for Yuran is also very dangerous and threatens the freedom of expression of other footballers.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, APPI memberikan dukungan penuh terhadap Yuran Fernandes, dikarenakan apa yang diungkapkan Yuran tersebut sejatinya justru sebagai introspeksi dan masukan bagi para pemangku kepentingan sepakbola di Indonesia untuk mengajak Yuran berdialog, bukan dengan memberi sanksi hukuman yang memberatkan pesepakbola.
In relation to the above matters, APPI provides full support to Yuran Fernandes, due to the fact that what Yuran expressed supposed to be an introspection and input for football stakeholders in Indonesia to invite Yuran to a dialogue, not by giving sanctions that burden footballers.
“Tentu sebagai sesama Pesepakbola, Kami ikut berkeberatan atas putusan Komdis tersebut karena putusan tersebut dikhawatirkan akan mengancam kebebasan berpendapat para pemain. Kami akan memberikan support dan dukungan penuh kepada Yuran Fernandes. Apa yang ia unggah di Instagramnya, merupakan ungkapan kekecewaan pribadinya, yang justru seharusnya dapat juga dijadikan bahan refleksi bagi banyak pihak di sepakbola Indonesia.” Achmad Jufriyanto, Wakil Presiden APPI
“As fellow footballers, we also object to the Disciplinary Committee’s decision because it is feared that the decision will threaten the players’ freedom of speech. We will provide full support and backing to Yuran Fernandes. What he uploaded on his Instagram is an expression of his personal disappointment, which should also be used as a reflection for many parties in Indonesian football.” Achmad Jufriyanto, APPI Vice President
APPI telah melakukan komunikasi dengan Yuran dan mendukung penuh upaya banding yang dilakukan Klub PSM Makassar terhadap putusan Komdis tersebut.
APPI has communicated with Yuran and fully supports the appeal efforts made by the PSM Makassar Club against the Disciplinary Committee’s decision.
“Selain itu, APPI juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan FIFPRO dan FIFPRO Divisi Asia/Oceania untuk dapat segera melaporkan hal ini kepada FIFA guna mencari dan memperjuangkan jalan keluar yang adil bagi Yuran Fernandes.” Andritany Ardhiyasa, Presiden APPI.
“In addition, APPI has also communicated and coordinated with FIFPRO and FIFPRO Asia/Oceania Division to immediately report this to FIFA in order to find and fight for a fair way out for Yuran Fernandes.” Andritany Ardhiyasa, APPI President.
APPI berharap kedepannya dapat terjalin komunikasi dan dialog yang lebih intensif antar stakeholder terkait, khususnya antara pemain dengan para pemangku kepentingan di sepakbola Indonesia, sehingga tidak ada lagi upaya-upaya untuk membungkam suara dan pendapat para Pesepakbola di Indonesia.
APPI hopes that in the future there can be more intensive communication and dialogue between stakeholders, especially between players and stakeholders in Indonesian football, so that there are no more attempts to silence the voices and opinions of footballers in Indonesia.
Salam Profesionalitas dan Solidaritas,
APPI
Untuk pertanyaan dan informasi media lebih lanjut dapat menghubungi 081210104215 atau info.appi@yahoo.co.id
Tentang APPI
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) terbentuk sejak tahun 2008. Visi-Misi dari APPI adalah untuk memberikan proteksi dan edukasi kepada pesepakbola profesional Indonesia serta menjalin solidaritas antar pesepakbola. APPI merupakan anggota kunci dari FIFPRO dimana FIFPRO ialah satu-satu nya Asosiasi Pesepakbola Dunia yang diakui oleh FIFA. Selain sebagai anggota FIFPRO, APPI juga telah terdaftar sebagai organisasi perkumpulan dan telah disahkan dalam bentuk SK Kemenkumham.