Press Release

Pertemuan dengan FIFA/AFC dan PSSI

Jakarta – Kemarin (3/11), APPI memenuhi undangangan pertemuan dengan FIFA yang sudah diagendakan dari beberapa hari yang lalu. Pertemuan FIFA dengan APPI merupakan lanjutan agenda FIFA dalam kunjungannya ke Jakarta setelah pada hari sebelumnya FIFA bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang difasilitasi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Dalam pertemuan kemarin, perwakilan APPI dihadiri oleh 5 (lima) orang Exconya, diantaranya Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, Firman Utina, dan Bima Sakti. Kelima exco tersebut juga didampingi oleh General Manager, Valentino Simanjuntak dan para tim legal.

Dalam pertemuan tersebut APPI menyampaikan keadaan yang riil yang dialami oleh pemain selama kurun waktu 5 tahun ke belakang. Seperti tunggakan gaji pemain yang selalu terjadi setiap tahunnya, tidak ditanggungnya cedera pemain, dan hingga jaminan asuransi yang hanya sebatas tulisan di kontrak saja.

APPI juga mempertanyakan PSSI yang justru mendirikan APSI sebagai asosiasi pemain disaat kami dari APPI telah berdiri dibawah keanggotaan FIFPro yang memiliki MoU dengan FIFA.

APPI menjelaskan karena tidak ‘dibukakan pintu’ oleh PSSI selama ini yang membuat APPI melaporkan dan meminta bantuan kepada pihak lain dalam hal ini melalui Kemenpora dan BOPI.

APPI tidak memiliki tendensius untuk memihak Pemerintah dan PSSI dalam kisruh ini namun mendukung semangat pemerintah untuk sepakbola Indonesia yang transparan dalam tata kelolanya dan anti korupsi.

APPI juga meminta bantuan FIFA untuk pesepakbola mendapatkan standard minimum kontrak, forum penyelesaian sengketa, jaminan asuransi dan penerimaan hak yang sesuai dengan yang diperjanjikan.

Lebih dari itu, APPI menyampaikan pada intinya bahwa para pesepakbola kini sangat menginginkan segera bergulirnya kompetisi kembali. Untuk itu APPI menyampaikan harapan kepada FIFA untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan sepakbola Indonesia. Dalam perbincangan tersebut FIFA mengatakan bahwa akan segera membentuk sebuah tim guna menyelesaikan konflik yang ada. Dalam hal ini APPI diminta oleh FIFA untuk menjadi bagian dari tim tersebut. Kesediaan APPI melihat bahwa komposisi dari tim tersebut akan diisi oleh semua stakeholders termasuk pemerintah.

Dalam penutupnya APPI menegaskan berada sebagai organisasi independen yang mau bekerjasama dengan stakeholder manapun untuk penataan sepakbola Indonesia yang lebih baik dan benar di masa depan.

Berikut terlampir isi pidato yang APPI sampaikan di depan FIFA kemarin (terlampir)
Pada siang hari nya, PSSI melalui Ketua Umum nya, La Nyalla Matalitti mengundang APPI melakukan pertemuan bertempat di kantor PSSI setelah APPI bertemu dengan FIFA. APPI diwakili oleh para Exco nya yaitu Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Bima Sakti, dan Firman Utina.
Ini adalah kali pertama APPI diundang oleh PSSI untuk berbicara khusus mengenai status APPI sebagai Asosiasi Pesepakbola di Indonesia dalam peran dan fungsinya.

Setelah pertemuan itu, PSSI melakukan press conference yang menyatakan bahwa kini PSSI mengakui APPI sebagai satu-satunya Asosiasi Pesepakbola di Indonesia.

Dengan demikian APPI kini telah mendapat pengakuan dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan juga dari PSSI.

APPI dalam hal ini ingin menyampaikan bahwa pengakuan tersebut belumlah memiliki dampak apapun secara hukum karena belum adanya dokumen legalitas hukum. Namun APPI mengapresiasi mulai adanya komunikasi antara APPI dan PSSI yang selama ini selalu menutup pintu dan diharapkan didasari saling menghargai dan menghormati dan bukan keterpaksaan.

Dari yang APPI lakukan hari ini kami berharap dapat lebih maksimal dalam memberikan proteksi, edukasi dan solidaritas bagi seluruh pesepakbola di Indonesia.

Jakarta – APPI attended the meeting with FIFA today, that has been planned since couple of days ago. The meeting between FIFA and APPI was the continuation of FIFA’s agenda in Jakarta, after meeting President of Republic of Indonesia Joko Widodo, facilitated by Minister of Youth and Sports, Imam Nahrawi.

In the meeting, APPI was represented by 5 excos, namely Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Julianto, Firman Utina, and Bima Sakti, escorted by General Manager Valentino Simanjuntak and legal team.

In the meeting, APPI stated the real situation that has been happening to the players in the past 5 years, such as salary arrears, uninsured bodily injuries, and to insurance that happens to be only words written on the agreement.

APPI also questioned about the establishment of APSI by PSSI as the players’ association, whereas APPI is a member of FIFPro, which has MoU with FIFA.

APPI explained about PSSI’s ignorance, that made APPI seek support and report to other parties, such as Ministry of Youth and Sports, and BOPI.

APPI does not have the tendency to favour government and PSSI in this problem, but we support the spirit of what government demanded, such as a transparency and anti-corruption Indonesian football management.

APPI also seeks support from FIFA for the players’ to be able to get standart minimum contract, dispute resolution forum, insurance and payment of salaries as stated in the agreement.

Moreover, APPI stated that the footballers really wished for the competition to start running again. Therefore, APPI believes FIFA will find a solution to our Indonesian football problems. In the conference, FIFA mentioned about establishing a team to unravel swirling conflicts, and asked APPI to be part of the team. APPI believes that the positions in the team will be filled by stakeholders and government.

To conclude, APPI affirmed itself as an independent organisation that is open for cooperation with any stakeholders to get Indonesian football better in the future. Please find the speech APPI delivered this morning to FIFA (attachment)

On the same day FIFA held a conference, PSSI through its Chairman La Nyalla Matalitti invited APPI to a meeting in PSSI’s office this afternoon. APPI was represented by the Excos, Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Julianto, Firman Utina, and Bima Sakti,

This is the first time for APPI invited by PSSI to discuss about APPI’s status as Indonesian Football Players and its functions.

After the meeting, PSSI held a press conference stated PSSI’s acknowledgement on APPI as the only football players association in Indonesia.

Therefore, APPI has now gained acknowledgement from the government through Minister of Youth and Sports of Republic of Indonesia and PSSI.

APPI would like to explain that the acknowledgement needs legal document to maximise its functions. However, APPI truly appreciates the communications between APPI and PSSI, and really hopes that this is based on mutual respect and appreciation.

From what APPI has done today, we hope that we will be able to provide protection, education, and build solidarity even more optimally among Indonesian footballers.

APPI

NEWS AND UPDATES