News

SANKSI PESEPAKBOLA PSMS – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia

psms-logo

Jakarta – Sehubungan dengan aksi para pesepakbola PSMS Medan yang melakukan protes atas tidak dibayarnya gaji mereka selama lebih dari 10 bulan, Komisi Disiplin PSSI berencana untuk menghukum para pesepakbola PSMS Medan tersebut karena dianggap telah mencederai sporifitas dengan mengeluarkan kata-kata kasar saat berunjuk rasa.

Seperti diketahui, 11 pesepakbola PSMS Medan melakukan unjuk rasa di depan kantor PSSI selama hampir dua minggu karena mereka belum dipenuhi gajinya selama lebih dari 10 bulan.

Jika hukuman ini diberikan kepada para pesepakbola PSMS Medan tersebut, maka PSSI telah melakukan penelantaran dan pengabaian terhadap 11 pesepakbola PSMS Medan tersebut karena mereka telah menjadi korban dari ketidaksanggupan dari sebuah ketidakberesan dari sebuah manajemen klub sepakbola. Para pesepakbola PSMS Medan ini hanya menuntut haknya yang tidak ditepati oleh PSMS Medan.

Penelantaran dan pengabaian tersebut menjadi contoh nyata bagi PSSI atas ketidakberpihakannya pada pesepakbola di tanah air di rumah yang diperuntukkan bagi seluruh insan sepakbola tanah air.

Jika tindakan yang dilakukan oleh para pesepakbola tersebut dianggap merupakan sebuah pelanggaran disiplin, maka patut dipertanyakan perilaku yang dilakukan oleh para pengurus manajemen PSMS Medan yang tidak memenuhi kewajibannya kepada seluruh pemain PSMS Medan. Selanjutnya, Hinca Panjaitan ketika bertemu dengan 11 pesepakbola PSMS Medan di kantor PSSI lalu, mengatakan bahwa unjuk rasa yang mereka lakukan tidak ada hubungannya dengan Komisi Disiplin sehingga ia tidak mau menemui para pesepakbola PSMS Medan tersebut.

Hinca Panjaitan memberikan komentar bahwa PSSI hanya menerima laporan yang berkaitan dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pemain, klub maupun organisasi, sedangkan, untuk urusan gaji bukan merupakan urusan dari PSSI.

Anggapan bahwa hanya Indra Sakti yang merupakan bagian dari PSSI mempunyai akibat tercederainya nilai kekeluargaan sepakbola mengingat para pesepakbola PSMS Medan tersebut dan seluruh pesepakbola di Indonesia merupakan bagian terpenting dari sebuah “keluarga sepakbola”. Sebuah nilai dan etika yang selama ini dikawal dan diberikan amanah oleh masyarakat sepakbola Indonesia kepada Hinca Panjaitan, Ketua Komisi Disiplin PSSI.

Akan sangat disayangkan apabila terdapat pengurus sepakbola sekaliber Hinca Panjaitan memutuskan untuk menghukum, mendiskreditkan dan menghancurkan moral dan hak-hak dari 11 orang pesepakbola PSMS yang menjadi korban dari kesewenangwenangan manajemen PSMS Medan dalam mengurus klub kebanggaan kota Medan tersebut dan melepaskan tanggung jawab yang seharusnya dipikul oleh klub PSMS Medan beserta seluruh
manajemennya.

Tuduhan yang dituduhkan oleh PSSI kepada 11 pesepakbola PSMS Medan tersebut sangat tidak relevan, terbukti ketika para pesepakbola PSMS Medan tersebut diterima oleh PT Liga Indonesia, mereka langsung pulang ke Medan untuk menunggu realisasi pemenuhan kewajiban PSMS Medan kepada mereka.

Akan tetapi, hingga kini, nasib mereka di Medan masih terkatung-katung karena PSMS Medan belum juga memenuhi kewajibannya dan PSSI tidak melakukan tindakan-tindakan yang semestinya dilakukan sebagai rumah bagi seluruh pemangku kepentingan di tanah air.

NEWS AND UPDATES