APPI GM Notes

FIFPro General Assembly, Washington DC 2012 – Part 2

FIFPro General Assembly, Washington DC 2012

Opening
Sebagaimana yang telah dilaporkan sebelumnya bahwa kongres FIFPro tahun ini diawali dengan Board Meeting tiap divisi yang ada. Kongres dilanjutkan dengan pertemuan seluruh divisi dan anggota yang ada, yang dibuka oleh Theo Van Segellen selaku General Secretary dari FIFPro yang mengumumkan bahwa Ekuador yang sebelumnya telah di suspend dari FIFPro karena kasus korupsi yang ada, mulai tahun ini setelah disetujui oleh Booard of Fifpro kembali diberikan kesempatan dengan status kandidat member.

Acara dilanjutkan dengan sambutan yang diberikan oleh Presiden FIFPro Mr. Leoonardo Grosso yang mengutarakan bahwa issue tentang Standard minimum kontrak bagi pesepakbola harus dapat difasilitasi ooleh setiap asosiasi sepakbola di tiap divisi yang ada dan ia juga berbicara tentang bagaimana FIFPro harus mampu memiliki strategi yang mampu mencegah masalah gaji yang tidak dibayar dan gaji yang tidsak tepat waktu. Tentang standard minimum kontrak, sebagai informasi FIFPro sudah berhasil membuat MoU dengan UEFA yang langsung diwakiliki oleh Michel Platini agar standard minimum kontrak tersebut yang dipakai diseluruh tim sepakbola dalam yurisdiksi UEFA.

Setelah sambutan Presiden FIFPro dilakukan seremonial pengangkatan 4 anggota baru yang kesemuanya berasal dari Eropa Timur yakni:

  1. Kroasia
  2. Ceko’
  3. Montenegro
  4. Ukraina

Berkembangnya asosiasi pesepakbola di eropa timur juga tidak lepas dari peran FIFPro yang berani mengkritisi keadaan disana dengan FIFPro Blackbook eastern Europe yang berisi kritisi pelanggaran dan kekerasan kepada pesepakbola yang terjadi disana.

Asosiasi Pesepakboola Amerika Serikat
Selaku tuan rumah MLS Players Union diberi waktu untuk mempresentasikan tentang asosiasi mereka, yang saat ini sudah beranggootakan 550 dari 550 pesepakbola professional yang ada. MLS juga. Mereka mampu untuk melakukan perubahan poositif bagi pesepakbola sebagai berikut:

  • Meningkatkan standard gaji pesepakbola
  • Meningkatkan nilai kontrak pesepakbola 14% – 70%
  • Perlindungan kontrak pekerja
  • Perencanaan Pensiun dengan kontribusi dari liga
  • Adanya badan arbitrase yang netral

FIFPro Legal Team
Match Fixing
Bahwa saat ini FIFPro bersama dengan FIFA bekerjasama dengan Interpool dalam mencegah dan menyelidiki kasus atau potensi kasus terhadap match fixing, karena kasus ini yang paling mudah untuk dijadikan target adalah pesepakbola itu sendiri. Karena itu juga setiap Negara diminta untuk memulai kerjasama dengan pihak terkait di Negara masing-masing untuk dapat mencegah dan menyelidiki terhadap masalah ini.

CAS
Bahwa saat ini sedang terjadi komunikasi antara FIFPro dan FIFA untuk dapat mendesak CAS merevisi beberapa ketentuan bercara yang dianggap memberatkan dan menyulitkan pesepakbola.

DRC FIFA
DRC FIFA dikritisi karena waktu penyelesaian terhadap satu kasus yang berlangsung cukup lama, sehingga dianggap tidak lagi efektif, karenanya FIFPro akan memberikan rekomendasi bagi FIFA terkait masalah ini.

NDRC
Bahwa banyak Negara yang sampai saat ini belum memiliki NDRC, termasuk Indonesia, dan kalaupun ada banyak tiap Negara yang belum mengikuti ketentuan FIFA tentang NDRC yang diatur dalam circular letters FIFA no. 1010/1129. Karenanya FIFPro juga meminta anggotanya untuk mulai melakukan pertemuan-pertemuan dengan asosiasi sepakbola dalam membahas tentang hal ini.

Labor Union
Bahwa dengan masih adanya kendala dengan DRC dan NDRC FIFPro menyarankan untuk tiap asosiasi mendaftarkan di negaranya masing-masing sebagai serikat pekerja sehingga hak dan kewajiban dalam kontrak bias tercakup dalam undang-undang tenaga kerja begitujuga ketika terjadoi suatu dispute dapat diselesaikan dalam lingkup tenaga kerja.

Indonesia Special Condition
Dalam kongres sesi ini juga disampaikan secara terbuka tentang kondisi sepakbola Indonesia khususnya tentang masalah keterlambatan gaji pesepakbola. Banyak dari anggota FIFPro yang juga sudah menerima laporan dari anggotanya tentang masalah mereka di Indonesia. Karena itu dibentuk tim khusus yang dipimpin oleh Mr. Takuya Yamazaki wakil ketua FIFPro Asia untuk mendata laporan yang ada dari seluruh dunia untuk dapat coba diselesaikan secara bersama-sama kepada pihak yang berkepentingan.

Di tengah banyak nya asosiasi Negara-negara maju hadir dalam kongres ini, dengan membicarakan secara khsus yang terjadi di Indonesia membuktikan bahwa FIFPro sebagai Players Union benar-benar bekerja untuk mellindungi kepentingan pesepakbola di seluruh dunia tannpa melihat dari Negara mana asosiasi atau pesepakbola itu berasal. Suatu keadaan yang membuat setiap anggota merasa diterima dan didukung untuk bergerak secara global dalam melindungi pesepakbola.

DI hari ke-3 direncanakan Prince Ali sebagai VP FIFA juga akan hadir dalam kongres FIFPro dan akan menyampaikan pandangannya tentang hubungan FIFPro dengan FIFA.

Valentino Simanjuntak
GM APPI

Report 3

NEWS AND UPDATES