News

Pele Law, Terobosan Hukum yang Merubah Sepakbola di Brazil

Pele Law, Terobosan Hukum yang Merubah Sepakbola di Brazil

Pada tanggal 24 Maret 1998, sebuah sejarah baru dalam dunia sepakbola Brazil terjadi ketika pengaturan hukum sepakbola yang lebih dikenaldengan “Pele Law” disahkan melalui UU Brazil N.9.615/98 dan dinyatakan akan diberlakukan di tahun 2001.

Undang-undang ini diperjuangkan oleh Pele yang kala itu menjadi Menteri Olahraga di Brazil kala itu. Undang-undang ini dilatarbelakangi oleh keadaan di Federasi Brazil yang saat itu dianggap banyak terjadi korupsi. Dengan berlakunya Undang-undangini, terjadi modernisasi industri olahraga, karena federasi sepakbola brazil tidak lagi dapat memonopoli semua kegiatan sepakbola di negara tersebut. Aspek-aspek yang diatur dalam Pele Law ini diantaranya:

Pembentukan Badan Liga
Liga menjadi badan hukum privat, dan memungkinkan dapat bernegosiasi mengatas-namakan nama anggota, untuk perjanjian sponsorship, iklan dan kontra kpenyiaran.

Pembentukan Organisasi Badan Usaha Olahraga yang bertugas meraih keuntungan.
Menurut artikel 27 dan 27A dalam Law, klub manapun – baik itu sepak bola atau tidak – memiliki hak untuk berubah menjadi sebuah perusahaan, meski perubahan tersebut tidak bersifat wajib. Berbeda dengan di Spanyol dan Portugal, di Brazil tidak ada modalitas tertentu dari sebuah perusahaan yang eksklusif diperuntukkan untuk klub olahraga.

Peraturan hukum tenaga kerja untuk Atlet
Pasal 28 UU Pelé menetapkan aspek yang paling relevan yang harus tercantum dalam kontrak atlet (tenaga kerja) profesional, yakni:

  • Seluruh Kontrak Kerja harus ditulis dan ditandatangani bersama oleh atlet dan klub, atau perusahaan klub;
  • Memiliki jangka waktu yang jelas dan spesifik;
  • Pasal mengenai pembayaran harus dinyatakan dengan jelas didalam kontrak; dan
  • Ada klausul Penalti jika terjadi pelanggaran isi kontrak dan jika terjadi pembatalan sepihak megenai isi kontrak.

Arena
Arena adalah hak bahwa klub memiliki hak atas penggunaan “image right” selama pertandingan. Klub memiliki hak untuk menegosiasikan siaran pertandingan dan berpartisipasi pada kejuaraan sebagaimana ditetapkan dalam pasal 42 UU Pelé. Namun, berdasarkan ayat 1 dari pasal yang sama, 20% (dua puluh persen) dari pendapatan yang terkait dengan penyiaran pertandingan harus didistribusikan secara merata kepada semua Olahragawan didalam tim.

Asuransi untuk atlet
Pasal 45 UU Pelé mewajibkan klub untuk memastikan semua Atletnya memiliki polis asuransi yang relevan dan harus mencakup: kecelakaan pribadi dan pekerjaan.

Didalam pelaksanannya pada tahun 2001 sampai beberapa tahun kemudian memang banyak mengalami perubahan dan modifiksai, karena begitu kontroversialnya undang-undang ini yang dianggap bertentangan dengan FIFA maupun terlalu berpihak kepada atlet.

Namun dari adanya Pele Law tadi menunjukan bahwa pemerintahpun dapat melakukan sebuah terobosan hukum ketika perangkat hukum sepakbola yang berlaku tidak dilaksanakan dengan benar.

Hal-hal mengenai Pele Law ini dengan segala dampaknya sampai hari ini di Brazil dan Amerika Selatan akan dibahas langsung dalam “FIFPro APPI International Legal Conference” oleh Rinaldo Matorelli (Brazil), Wakil Presiden FIFPro, Presiden FIFPro America, anggota Dispute Resolution Chamber FIFA dan anggota Komite Status Pemain FIFA. Sebagai kepala asosiasi pemain profesional di Brazil, Rinaldo Matorelli memainkan peran penting dalam pengembangan dari “Hukum Pele” ini.

FIFPro – APPI International Legal Conference 2014
Tanggal Acara: Selasa, 6 May 2014
Tempat: Hotel Mulia Senayan, Jakarta
Waktu: 9.00 – 16.00 WIB

Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai FIFPro – APPI International Legal Conference, silakan mengirimkan e-mail ke: info.appi@yahoo.co.id

NEWS AND UPDATES