News

Laporan APPI: RIP Sekou Camara

Laporan APPI: RIP Sekou Camara

Sepakbola Indonesia kembali menerima berita duka. Sabtu 27 Juli 2013 pesepakbola asal Mali, yang bermain untuk klub Pelita Bandung Raya, Sekou Camara meninggal dunia karena mengalami serangan jantung.

Berikut laporan APPI yang ikut mengiringi proses disemayamkannya jenazah Camara di Bandung (dan Jakarta) sampai dengan proses pemberangkatan jenazah kembali ke Mali:

Kronologis
Pada 27 Juli 2013 malam, Pelita Bandung Raya Football Club (“PBR”) mengadakan pelatihan harian dihadiri oleh seluruh pemainnya, termasuk Sekou Camara (“Camara”), ofisial tim yang termasuk pelatih, asisten pelatih, dan seorang fisioterapis dan beberapa anggota manajemen PBR.

Selama jalannya latihan, seorang pemain melewati bola ke Camara, namun pada saat itu ia tidak menanggapi gameplay seperti biasanya melainkan dia hanya duduk di tengah lapangan seolah-olah sedang mengikat sepatunya. Setelah itu, setelah dia duduk, dia tergeletak di tanah mencari oksigen, satu detik kemudian dia bangun tapi setelah itu ia pingsan tak sadarkan diri.

Setelah insiden itu, fisioterapis PBR langsung memberikan pertolongan pertama kepada Camara dan menyadari bahwa kejadian tersbut bukan merupakan insiden bias, manajemen bergegas membawa Camara ke rumah sakit. Di rumah sakit, dokter memasang alat pacu jantung kepada Camara. Jantung Camara memberikan respons sedikit atas tindakan tersebut namun jantung Camara tidak memberikan respons lebih lanjut setelah dokter melepaskan alat pacu jantung. Kemudian, dokter mengumumkan bahwa Camara telah meninggal pada 11:00 pada tanggal 27 Juli 2013.

Setelah keterangan dari dokter tersebut, jenazah Camara ditempatkan di Rumah Duka Rumah Sakit Borromeus. Dan pada tanggal 29 Juli 2013 malam, segenap manajemen dan pesepakbola PBR memberikan penghormatan dan doa terakhir sebelum jenazah Camara diberangkatkan untuk diberangkatkan ke Jakarta dan kemudian diterbangkan ke di Mali pada Selasa, 30 Juli 2013.

Laporan APPI: RIP Sekou Camara

Informasi tambahan

  • Dokter mengatakan bahwa Camara diduga meninggal di lapangan seketika karena serangan jantung parah. Dokter juga mengatakan kepada manajemen, otopsi diperlukan untuk menentukan penyebab kematian karena serangan jantung seperti itu bisa terjadi karena alasan apapun. Namun, keluarga Camara menolak usulan otopsi.
  • Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari manajemen dan juga para pesepakbola PBR, di sesi latihannya memang tim PBR tidak pernah didampingi olehdokter tim, tetapi didampingi oleh physiotherapist yang memang sudah memiliki sertifikasi CPR.
  • Juga berdasarkan keterangan yang kami kumpulkan dari pihak manajemen, dua minggu sebelum terjadinya insiden yang menimpa Camara ini, PBR melakukan general check-up kepada Camara dikarenakan karena memang Camara sendiri adalah pemain yang baru bergabung bersama PBR pada bursa transfer ke-dua di bulan Juni 2013. Satu minggu setelah general check-up dilakukan, performa Camara terlihat menurun dan lebih cepat letih. Melihat hal itu, pihak manajemen menginstruksikan Camara untuk melakukan check-up lagi tetapi Camara menolak hal tersebut.
  • Sejak kedatangannya di PBR, Camara tidak pernah mengeluh tentang kesehatannya bahkan ia termasuk dideretan pemain dengan fisik terbaik didalam tim.
  • Pihak manajemen PBR akan bertanggung jawab penuh terhadap proses pemulangan jenazah dan barang-barang Camara sampai keluarga telah menerima dengan baik.
  • Berdasarkan informasi yang didapatkan dari agen Camara, dua klub Camara sebelumnya yakni PSAP Sigli dan Persiwa Wamena, masih memiliki hutang gaji kepada Camara dan memiliki gaji yang luar biasa untuk agen Camara dan Camara adalah bersedia mendukung APPI kolektif untuk mengklaim hak-hak Camara pada saat itu kedua klub.

Laporan APPI: RIP Sekou Camara

Laporan APPI: RIP Sekou Camara

NEWS AND UPDATES