Press Release

Insiden Christian Eriksen dan Keterampilan Pertolongan Pertama (First Aid) untuk Semua Elemen Pertandingan Sepakbola

Jakarta, 16 Juni 2021 — Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sebagai perwakilan dari pesepakbola profesional di Indonesia menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas kejadian yang menimpa Christian Eriksen, dalam pertandingan Piala Eropa 2020 antara Denmark vs Finlandia pada Sabtu, 12 Juni 2021. 

Christian Eriksen, terjatuh dan tak sadarkan diri pada menit akhir di babak pertama saat akan menerima lemparan bola dari rekan satu timnya. Setelah mendapat perawatan medis darurat, Eriksen dibawa dari lapangan dalam keadaan sadar menuju ke rumah sakit. Dokter Tim Nasional Denmark, Morten Boesen mengkonfirmasi bahwa Eriksen mengalami serangan jantung dan menyatakan bahwa sebelum kedatangan tim medis ke dalam lapangan, Eriksen telah mendapatkan pertolongan pertama kali yang luar biasa yakni berupa CPR (Cardiopulmonary resuscitation, sebuah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh) oleh rekan satu timnya, Simon Kjaer. Karena kolaborasi bantuan yang sigap dari rekan satu tim dan juga tim medis tersebutlah, Eriksen dapat dibawa dalam kondisi sadar dan saat ini tengah menjalani perawatan dan pemulihan di Rumah Sakit. 

“Ini satu pelajaran bagi seluruh pesepakbola dunia termasuk pesepakbola Indonesia,Kejadian yang menimpa eriksen menjadi pembelajaran bahwa kesadaran pemain terhadap pertolongan pertama apabila ada rekan yang mengalami cedera di tengah lapangan.” Firman Utina, Presiden Executive Committee (Exco) APPI.

Melalui kejadian ini, APPI menghimbau dan kembali mengingatkan akan pentingnya pemahaman dari seluruh elemen yang ada di dalam pertandingan sepakbola untuk melakukan pertolongan pertama berupa CPR, dikarenakan serangan jantung seperti yang dialami oleh Eriksen, merupakan kejadian umum yang dapat menimpa siapapun dalam situasi yang sangat tak terduga. CPR merupakan teknik penyelamatan nyawa dalam keadaan darurat, termasuk serangan jantung atau saat tenggelam, di mana pernapasan atau detak jantung seseorang berhenti seluruhnya. CPR membantu menjaga darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan organ vital lainnya sampai korban mendapatkan penanganan medis lebih lanjut untuk mengembalikan denyut jantung kembali normal.

Wakil Presiden Exco APPI, Andritany menambahkan, “Kejadian Eriksen tidak bisa diprediksi, beruntung ada kapten yang memahami cara memberikan pertolongan pertama, Maka saran saya, seluruh stakeholder saling berkolaborasi untuk memberikan edukasi kepada pemain dan bekerjasama dengan dokter untuk cara memberikan pertolongan pertama terhadap cedera yang terjadi di lapangan saat pertandingan berlangsung.”

Berkaitan dengan hal ini, menjadi salah satu fokus APPI untuk memberikan edukasi kepada para pesepakbola profesional mengenai pentingnya pengetahuan mengenai pertolongan pertama dalam penanganan penyakit, cedera ringan ataupun. Saat ini APPI tengah menjalin komunikasi dengan para stakeholder, yakni PSSI, PT LIB, NOC Indonesia, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk dapat segera menyelenggarakan workshop bersama dan mensosialisasikan keterampilan first aid tersebut. 

 

Untuk pertanyaan dan informasi media lebih lanjut dapat menghubungi 081210104215 atau info.appi@yahoo.co.id

 

Tentang APPI

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) terbentuk sejak tahun 2008. Visi-Misi dari APPI adalah untuk memberikan proteksi dan edukasi kepada pesepakbola profesional Indonesia serta menjalin solidaritas antar pesepakbola. APPI merupakan anggota kunci dari FIFPRO dimana FIFPRO ialah satu-satu nya Asosiasi Pesepakbola Dunia yang diakui oleh FIFA. Selain sebagai anggota FIFPRO, APPI juga telah terdaftar sebagai organisasi perkumpulan dan telah disahkan dalam bentuk SK Kemenkumham.

www.appi-online.com

 

NEWS AND UPDATES